NEWS BALIKPAPAN – Momentum kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia menjadi hari istimewa Rutan Kelas IIA Balikpapan. Pada Minggu, 17 Agustus 2025, sebanyak 27 warga binaan resmi langsung bebas setelah menerima remisi umum dan remisi dasawarsa secara bersamaan, sebuah hadiah kemerdekaan yang sangat berarti
Simbolik Perubahan dan Harapan Pemerintah Kota
Baca Juga : 5 Rahasia Diet Tina Toon, Berhasil Turunkan Berat Badan 25 Kg!
Prosesi penyerahan remisi dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, bersama Kepala Rutan Kelas IIA Balikpapan, Agus Salim, dan jajaran Forkopimda. Momen ini menjadi lambang apresiasi bagi warga binaan yang menunjukkan perubahan sikap dan disiplin selama masa pembinaan
Wali Kota Rahmad menyampaikan harapannya agar kebebasan ini menjadi awal yang baru bagi para mantan narapidana:
“Kesalahan yang pernah dilakukan jadikan pelajaran berharga. Insya Allah, mereka dapat mengabdi dan memberi manfaat bagi masyarakat.”
Dua Jenis Remisi: Umum dan Dasawarsa
Kepala Rutan Agus Salim menjelaskan bahwa para warga binaan menerima dua tipe remisi: remisi umum dan remisi dasawarsa (remisi khusus yang diberikan setiap sepuluh tahun). Tahun ini, penyerahan kedua remisi tersebut berhasil membebaskan 27 orang secara langsung
Konteks Lebih Luas: Remisi di Kaltim-Kaltara
Di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, pemberian remisi juga berlangsung besar-besaran. Total 9.611 narapidana menerima remisi umum, dan 311 orang langsung bebas sebagai bagian dari peringatan HUT ke-80 RI . Rutan Balikpapan menjadi bagian dari upaya selebar ini, dengan remisi ganda yang mengembalikan.
Dampak Sosial dan Harapan Pemasyarakatan
Remisi adalah bukti bahwa pemerintah memberi ruang bagi warga binaan untuk memperbaiki diri. Agus Salim menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pengurangan hukuman, melainkan motivasi untuk reintegrasi sosial. Ia berharap publik menerima mereka kembali dengan tangan terbuka, dan Rutan Balikpapan bisa terus meningkatkan kualitas pembinaan
Penutup
HUT RI ke-80 tidak hanya memperingati kemerdekaan bangsa, tetapi juga menjadi momentum pembebasan dan harapan baru bagi 27 warga binaan di Balikpapan. Dengan remisi ganda, mereka diberi kesempatan untuk kembali menjadi kontributor positif dalam masyarakat. Semoga sinyal positif ini menginspirasi kegiatan pemberdayaan lebih lanjut bagi warga binaan lainnya ke depan.
